kalajengking
asian forest scorpian
 Kalajengking adalah sekelompok hewan beruas dengan delapan kaki (oktopoda) yang termasuk dalam ordo Scorpiones dalam kelas Arachnida. Kalajengking masih berkerabat dengan ketonggeng, laba-laba, tungau, dan caplak. Ada sekitar 2000 jenis kalajengking. Mereka banyak ditemukan selatan dari 49° U, kecuali Selandia Baru dan Antarktika.







Kalajengking merupakan hewan dari keluarga octora seperti halnya laba-laba, caplak, dan tunggau. Hewan yang satu ini memang kerap ditakuti sebagai salah satu serangga beracun, terutama pada bagian ekornya yang berdiri tegak. Diperkirakan ada sekitar 200 jenis kalajengking yang hidup di muka bumi ini. Nah, bagi kalian yang sedang mencari informasi yang lebih dalam seputar hewan berkaki delapan ini, kali ini situs artikel bahasa indonesia akan membahas seluk beluk mengenai kalajengking.
Perilaku & Makanan Kalajengking
Kalajengking umumnya hidup di tempat kering, beroperasi siang dan malam. Pergerakan kalajengking tidak terlalu cepat, namun cukup sigap dalam memangsa buruannya. Makanan kalajengking antara lain; laba-laba, serangga, kelabang, dsj. Kalajengking termasuk hewan predator yang juga bisa memangsa sesamanya yang berukuran lebih kecil. Sedangkan untuk kalajengking yang berukuran besar bisa memangsa kadal, bahkan ular dan tikus.
Kalajengking mencari mangsa dengan bantuan sensorik halus berbentuk bulu yang terdapat pada sepasang capitnya dan bulu halus di seluruh tubuhnya. Organ sensorik ini sangat sensitif dalam mendeteki mangsa melalui getaran / vibrasi disekitarnya. Hewan ini termasuk unik, karena ia mampu berjalan cukup jauh untuk mencari mangsa dan kembali ke wilayahnya setelah itu.
Siklus Hidup & Perkawinan Kalajengking
Siklus perkawinan kalajengking tergolong unik. Kalajengking jantan akan menggunakan capitnya untuk menggenggam capit si betina, setelah itu proses dan gerakan perkawinan dilakukan dengan gerakan seperti dansa dan tarian. Setelah percumbuan selesai, kalajengking jantan akan menaruh spermanya pada permukaan tanah yang ditentukan yang kemudian akan diambil oleh si betina untuk dimasukkannya ke dalam lubang kelaminnya yang terletak pada bagian ventral abdomen (sekitar perut).
Kalajengking betina memiliki masa hamil yang berbeda-beda, mulai dari hitungan bulan hingga hitungan diatas 1 tahun. Setelah itu, anak kalajengking yang dilahirkan akan diletakkan di punggung si kalajengking betina hingga berusia sekitar 1 hingga 3 minggu. Setelah itu, anak kalajengking baru meninggalkan punggung ibunya. Umumnya kalajengking betina dapat melahirkan 25 hingga 3o anak per-kelahiran.
Setelah si anak kalajengking turun dari punggung ibunya, ia sudah dapat mencari makan sendiri, namun masih dalam proses pertumbuhan hingga dewasa. Anak kalajengking ini akan mengalami molting (pergantian kulit) hingga 6x dalam siklus 2 hingga 6 tahun sampai si kalajengking tersebut benar-benar dewasa. Kalajengking juga tergolong hewan yang mampu bersosialisasi. Mereka akan menggali lubang dan membentuk koloni sendiri, terutama pada musim dingin. Usia kalajengking sendiri cukup bervariasi, tergantung jenis dan kondisi lingkungan. Siklus hidup kalajengking bisa mencapai 3 – 25 tahun.
Racun Kalajengking
Secara naluriah, kalajengking adalah hewan yang defensif. Ia cenderung melarikan diri jika mendapati ancaman. Namun, sebagai hewan predator, kalajengking memiliki senjata racun pada bagian ekornya yang berdiri tegak yang digunakan sebagai alat mangsa sekaligus perlindungan diri. Racun kalajengking ini terdiri dari kandungan neurotoksin atau racun syaraf dan bahan lainnya. Racun kalajengking ada yang ringan, namun ada juga yang sangat mematikan, tergantung pada jenisnya. Beberapa kalajengking mematikan yang sangat ditakuti antara lain: death stalker, arabian fat-tailed, yellow fat-tailed, black spitting dan stripped bark. Untuk membedakan kalajengking yang berbahaya atau tidak dapat dilihat dari ukuran ekornya. Semakin besar ukuran ekor kalajengking menandakan semakin beracun kalanjengking tersebut. Pada kalajengking yellow fat-tailed misalnya, ukuran ekor kalajengking tersebut bahkan lebih besar daripada ukuran capitnya sendiri. Akibat dari sengatan kalajengking dapat menimbulkan nyeri otot, kejang-kejang, mual/muntah, bengkak, dan nyeri akut. Untuk racun yang lebih berat dapat menimbulkan koma bahkan kematian.

cara merawat kalajengking
  1. Siapkan sebuah wadah kaca, lebih baik jika menggunakan akuarium atau terrarium, sebagai media kandang kalajengking.
Alasi kandang dengan cocopeat yang bisa dibeli di penjual tanaman hias dan tambahkan aksesories lain seperti potongan kayu berbentuk eksotis dan tambahkan hiding part, bisa berupa tempurung kelapa berukuran besar atau lainnya.

2. Beri makan kalajengking secara teratur.
Makanan kalajengking adalah serangga seperti jangkrik. Beri air minum dalam wadah yang ditaruh di pojok kandang.

 3. Bersihkan kandang jika kandang sudah mulai berbau.
Akan lebih baik jika kandang dibersihkan secara total maksimal 3 minggu sekali.

Kalajengking adalah jenis hewan yang mudah dalam cara perawatan. Hal terpenting dalam memelihara kalajengking adalah kebersihan kandang dan pemberian pakan. Semoga tips diatas bisa menjadi acuan bagi anda dalam memelihara kalajengking. 

Komentar